Waktu terus berputar, sik kutauk. Sudah habis kepingan2 kertas putih yang ku tulis dengan semua kisah kita berdua. Aku tauk kawu telah bahagia bersama ngannya, dan akupun tauk bahwa aku sik pantas lagik untuk kawu.
Aku berjalan, pergi, ngan keluar dari kehidupan kawu, agar ku sik lagik merasakan perih ngan pedih. Aku tauk bahwa aku berjalan dengan bayangan hitamku, yang setia menemaniku setiap saat.
Aku tertidur disebuah tempat, disebuah tempat yang sik ada sapapun kecuali dirik tok. Aku diam membisuk seribu bahasa, aku mulai memusinkan isik otakku dan ndiat ke masa dolok marek. Toklah tempat pertama kita berjumpa.
Aku teringat pertama kali kita berjumpa, wajah kawu yang indah nan cantik. Tangan kawu yang sangat lembut melebihi apapun. Aku dapat merasakan karena saat itu aku memegang erat tanganmu ketika kita sik sengaja bertabrakan.Lalu aku mulai berjalan untuk meninggalkan tempat itu.
Aku menelusuri jalan yang penuh debu. Aku berhenti untuk beristirehat sejenak, namun ada sesuatu yang terlintas dalam benakku. Tempat pemberhentianku kali tok adalah tempat dimana kita dulu membeli makanan.
Kinektok semuanya telah berubah. Mungkin kawupun sik ingat semua ya. Mungkin semua ya hanya masa dolok yang kelam, namun bagiku ya adalah sigek bayangan kabor dalam hidup tok yang sik dapat terlepaskan dari dirik tok.
Sekian, wassalam.
Aku berjalan, pergi, ngan keluar dari kehidupan kawu, agar ku sik lagik merasakan perih ngan pedih. Aku tauk bahwa aku berjalan dengan bayangan hitamku, yang setia menemaniku setiap saat.
Aku tertidur disebuah tempat, disebuah tempat yang sik ada sapapun kecuali dirik tok. Aku diam membisuk seribu bahasa, aku mulai memusinkan isik otakku dan ndiat ke masa dolok marek. Toklah tempat pertama kita berjumpa.
Aku teringat pertama kali kita berjumpa, wajah kawu yang indah nan cantik. Tangan kawu yang sangat lembut melebihi apapun. Aku dapat merasakan karena saat itu aku memegang erat tanganmu ketika kita sik sengaja bertabrakan.Lalu aku mulai berjalan untuk meninggalkan tempat itu.
Aku menelusuri jalan yang penuh debu. Aku berhenti untuk beristirehat sejenak, namun ada sesuatu yang terlintas dalam benakku. Tempat pemberhentianku kali tok adalah tempat dimana kita dulu membeli makanan.
Kinektok semuanya telah berubah. Mungkin kawupun sik ingat semua ya. Mungkin semua ya hanya masa dolok yang kelam, namun bagiku ya adalah sigek bayangan kabor dalam hidup tok yang sik dapat terlepaskan dari dirik tok.
Sekian, wassalam.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
Terima kasih kerana sudi singgah di blog tok. Sebelum keluar dari blog tok,Sila pastikan kitak orang sudah menjadi Ahli Berdaftar di blog tok dan sikboh lupak tinggal sedikit komen yang bermanfaat k.Sekian, terima kasih.